Washington Post Sebut Polisi Tembakkan 40 Gas Air Mata, Irjen Dedi Keberatan
jatim.jpnn.com, SURABAYA - Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo membantah isu ada 40 penembakan gas air mata dalam tragedi Kanjuruhan seperti yang diberitakan media asing Washington Post.
Dia memastikan hanya 11 tembakan gas air mata yang dilepaskan dalam kerusuhan pada 1 Oktober lalu.
“Sebanyak 11 tembakan seperti yang Bapak Kapolri (Jenderal Listyo Sigit Prabowo) sampaikan," kata Dedi saat di Mapolda Jatim, Jumat (7/10).
Dia menjelaskan gas air mata tersebut ditembakkan di dua tempat yakni, di dalam dan luar stadion.
“Di dalam, memang anggota Polri melakukan penembakan gas air mata dalam rangka penghalauan,” kata jenderal dua bintang itu.
Penembakan gas air di dalam stadion diklaim dalam rangka mengurangi tindakan anarkistis Aremania.
Dedi menyampaikan gas air mata yang ditembakkan di luar stadion juga sebagai cara untuk membubarkan suporter yang melakukan pengadangan saat petugas mengevakuasi pemain Persebaya.
"Massa melakukan perusakan dan pembakaran. Di situ, juga aparat melakukan penembakan gas air mata untuk menghalau dan membubarkan massa agar tidak terjadi tindakan yang lebih masif lagi,” katanya.
Washington Post sebelumnya menyebut polisi setidaknya melepaskan 40 tembakan gas air mata dalam tragedi Kanjuruhan
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News