Cuma Gara-Gara Bendera, 3 Mahasiswa UINSA Dikeroyok Panitia Ospek
jatim.jpnn.com, SURABAYA - Pengeroyokan tiga mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) berujung panjang. Para korban melaporkan kejadian tersebut ke kepolisian dan kini laporannya sudah dalam proses.
Kanit Reskrim Polsek Wonocolo AKP Ristitanto mengonfirmasi terkait dengan laporan dugaan pengeroyokan tersebut.
"Sementara ini masih kami periksa satu korban karena ada tiga korban pemukulan, Kami proses dahulu, Mas," kata Risti.
Korban Muhammad Maulana mengaku dirinya bersama dua rekannya, Agung Laksono dan Multazam babak belur akibat pengeroyokan yang terjadi pada Kamis (1/9) sekitar pukul 17.15 WIB itu.
Ketiganya dipukuli oleh kawanan panitia Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) atau yang akrab dikenal dengan Ospek.
Awalnya ketiga korban sedang mengibarkan bendera organisasi mahasiswa ekstra (ormek). Oknum panitia PBAK lantas mendatangi para korban dan menanyakan terkait izin kegiatan pengibaran bendera itu.
"Kami tanya balik bagaimana prosedur izin pengibaran bendera, minta contohnya. Senat mahasiswa tidak dapat memberikan jawaban solutif, malah disuruh tanya kepada atasan, lalu kami jawab atasan siapa. Mereka balik membalas senat mahasiswa," kata Maulana, Jumat (2/9).
Oknum panitia PBAK itu juga sempat mengingatkan jika terjadi sesuatu, mereka tidak akan bertanggung jawab lalu meninggalkan ketiga mahasiswa tersebut.
Cuma gara-gara masalah bendera, tiga mahasiswa UINSA babak belur dikeroyok puluhan orang. Begini selengkapnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News