Cuma Gara-Gara Bendera, 3 Mahasiswa UINSA Dikeroyok Panitia Ospek
Beberapa menit kemudian, sekitar 20 orang datang yang terdiri atas panitia PBAK, Senat, dan Dewan Eksekutif Mahasiswa.
"Mereka menanyakan izin kepada kami. Kami membalas seperti ucapan di atas perihal prosedur dan mereka tidak bisa membuktikan," ujar Maulana.
Setelah itu, korban dipukul dan keributan akhirnya tak terhindarkan. Pengeroyokan tersebut berhenti setelah petugas sekuriti datang.
"Enggak kerasa kepala belakang saya berdarah dan ada luka tusuk di badan. Teman saya Aden luka dalam akibat diinjak dan dipukul, sedangkan Multazam bengkak. Yang paling parah saya dan Mas Aden," tuturnya.
Di sisi lain, Koordinator Bidang Kerja Sama, Kelembagaan, dan Humas UINSA Ahmad Firdausi menjelaskan kejadian itu berawal saat tiga mahasiswa, yang bukan panitia, mengibarkan bendera ormek atau ormawa saat pelaksanaan PBAK 2022.
“Kesepakatannya saat pelaksanaan kegiatan PBAK hanya boleh memakai atribut UINSA dan fakultas,” kata Firdaus saat dikonfirmasi via telepon, Sabtu (3/9).
Dari situlah, muncul kesalahpahaman antara panitia PBAK dan tiga mahasiswa tersebut.
“Kesalahpahaman itu dipicu karena adanya kegiatan yang berlangsung dari pagi sampai menjelang malam. Sama-sama lelah, jiwa muda, terjadilah kejadian yang memprihatinkan kami semua,” ujarnya. (mcr12/mcr23/faz/jpnn)
Cuma gara-gara masalah bendera, tiga mahasiswa UINSA babak belur dikeroyok puluhan orang. Begini selengkapnya.
Redaktur & Reporter : Fahmi Azis
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News