Gegara Tak Terima Ditegur, Ratusan Pesilat Ribut dengan Warga Ngaglik Malang
jatim.jpnn.com, SURABAYA - Duduk perkara tawuran antara warga sekitar Jalan Ngaglik dengan konvoi ratusan pesilat di Sukun, Kota Malang, terungkap.
Salah seorang korban yang juga warga sekitar, Fadhol mengungkapkan para pesilat tersebut berasal dari perguruan PSHT bila melihat atribut maupun seragam yang mereka pakai.
Dia menceritakan ratusan pesilat tersebut semula melakukan konvoi sejak Sabtu (6/8) malam pukul 20.00 WIB.
"Malamnya itu mereka (PSHT) konvoi kayak biasa dan belum mengganggu ketertiban," ujarnya kepada JPNN Jatim, Minggu (7/8).
Konvoi tersebut melakukan perjalanan dari arah utara menuju ke selatan. Pada Minggu (7/8) dini hari sekitar pukul 03.30 WIB, ratusan pesilat tersebut berjalan dari Bendungan Karangkates menuju ke Kota Malang.
Ketika melewati Jalan S Supriadi - Ngaglik, Kecamatan Sukun, Kota Malang, konvoi PSHT ditegur oleh warga untuk memberi jalan bagi pengendara lawan arah.
"Mereka menguasai jalan. Warga katanya menegur untuk memberi jalan bagi pengendara lawan arah, tetapi malah dipukuli, sementara saya yang tidak tahu apa-apa ikut dikejar," ucapnya.
Akibat insiden tersebut dua warga Sukun menderita luka pukul oleh benda tumpul pada bagian kepala.
Astaga, warga jadi korban arogansi gerombolan pesilat di kawasan Ngaglik, Kecamatan Sukun, Kota Malang. Begini seluk-beluknya
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News