Warga Lamongan Ini Keterlaluan, Sewa Rumah Ngakunya Buat Produksi Hand Sanitizer, Ternyata
Dalam sekali produksi, pabrik baru itu menghasilkan empat jeriken arjo masing-masing berkapasitas 30 liter. Selanjutnya akan diedarkan di Madiun dan Magetan.
Setiap jeriken dijual dengan harga Rp 350 ribu sampai Rp 370 ribu dengan keuntungan Rp 20 juta per bulannya.
Kepala Desa Sidomulyo Setiyo Margono mengaku tak menyangka ada praktik pembuatan miras di wilayahnya. Warga juga tak menaruh curiga lantaran tak tercium bau arak dari luar.
Rumah tersebut disewakan selama satu tahun kepada penyewa yang mengaku akan membuat pabrik hand sanitizer dan memberdayakan warga sekitar sebagai karyawan.
"Tentunya kami senang dengan rencana itu karena juga mengurangi pengangguran warga. Akan tetapi, tidak tahunya malah jadi pabrik minuman keras," kata Setiyo. (antara/mcr12/jpnn)
Rumah warga di Madiun disewa oleh orang Lamongan untuk memproduksi hand sanitizer, tetapi dibuat memproduksi miras arak jowo.
Redaktur & Reporter : Arry Dwi Saputra
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News