Bupati Nganjuk Klaim Penangkapan Dirinya Bukanlah OTT, Maksudnya?

Selain itu, di dalam tas kecil itu, juga ditemukan sebuah kunci brankas yang disimpan di rumah dinas.
Setelah itu, Bupati Nganjuk dibawa menuju rumah dinas untuk memeriksa isi brankas yang kemudian ditemukan uang sebesar Rp 600 juta lebih.
Kuasa hukum Ari Hanz menyampaikan sampai saat ini, penyidik maupun jaksa tak pernah menerangkan asal muasal uang yang disita dari tas kecil milik Bupati Novi Rahman maupun dalam brankas tersebut.
"Apakah uang itu hasil suap seperti yang selama ini dituduhkan? Jaksa belum bisa membuktikan selama persidangan," ujar dia.
Dalam perkara itu, jaksa penuntut umum (JPU) dari Kejari Nganjuk, Andie Wicaksono mendakwa Novi telah menyalahgunakan kekuasaannya.
Terdakwa Novi Rahman Hidayat dianggap sengaja mendapatkan uang dengan tidak melaksanakan kewajibannya sebagai Bupati Nganjuk dalam seleksi pengisian perangkat desa. (antara/mcr13/jpnn)
Bupati Nganjuk nonaktif Novi Rahman mengaku saat ditangkap sedang menghadiri buka bersama di tokoh PDIP kabupatennya.
Redaktur & Reporter : Fahmi Azis
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News