Jalur Domisili SMA SPMB 2025 Jatim Prioritaskan Nilai Akademik

jatim.jpnn.com, SURABAYA - Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025 di Jawa Timur mengalami perubahan penting yang perlu dipahami masyarakat. Salah satu aturan baru adalah pada jalur domisili SMA, di mana nilai akademik menjadi prioritas utama, menggantikan faktor jarak seperti pada tahun-tahun sebelumnya.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Jatim Aries Agung Paewai dalam sosialisasi terakhir SPMB 2025. Menurutnya, meskipun perubahan tidak terlalu signifikan, pemahaman masyarakat perlu diperkuat agar tidak terjadi salah persepsi.

“Tahun ini kebijakan dari pemerintah pusat termasuk di dalamnya adalah aturan dalam jalur domisili SMA, yang menjadi prioritas adalah nilai akademik dulu. Baru kemudian jika ada nilai sama, dipertimbangkan jarak rumah,” jelas Aries, Minggu (27/4).

Dalam teknis baru itu, urutan seleksi jalur domisili SMA adalah nilai akademik berdasarkan nilai rapor SMP/MTs semester 1–5 dan Indeks Sekolah, jarak domisili ke sekolah jika nilai akademik sama, usia calon murid yang lebih tua jika jarak juga sama, dan waktu pendaftaran sebagai prioritas terakhir jika semua aspek sama.

Dengan aturan itu, murid dengan nilai akademik tinggi tetap berpeluang besar diterima, meskipun lokasi rumahnya tidak sangat dekat dengan sekolah tujuan.

“Di jalur zonasi tahun lalu jarak menjadi prioritas, sekarang nilai akademik menjadi yang utama. Ini berlaku untuk jenjang SMA. Untuk SMK, aturan tetap seperti sebelumnya, jarak masih menjadi pertimbangan utama,” kata Aries.

Aries menekankan pentingnya sosialisasi hingga ke tingkat sekolah dan calon peserta didik.

“Saya minta Kepala Cabang Dinas mengundang kepala SMP sederajat untuk mensosialisasikan perubahan ini ke calon murid baru. Ini penting agar masyarakat memahami bahwa di tahun 2025, nilai akademik menjadi penentu utama jalur domisili SMA,” tuturnya