3 JPL di Tulungagung Belum Dioperasikan Gegara Imbas Penghapusan Honorer

jatim.jpnn.com, TULUNGAGUNG - Tiga dari sembilan Pos Jalur Perlintasan Langsung (JPL) di Tulungagung belum dioperasikan meski infrastruktur bangunan telah dibangun.
Hal itu terjadi gegara kekurangan petugas jaga imbas kebijakan penghapusan honorer sejak 2024.
Kabid Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Tulungagung Panji Putranto mengatakan sembilan JPL yang terbangun tersebar di beberapa titik, yakni di Ngujang, Ketanon, Plosokandang (dua pos), Desa Bendiljati, Gendingan, Pulosari, dan Buntaran (dua pos).
"Tiga JPL yang belum beroperasi berada di Desa Buntaran dan Desa Pulosari. Infrastruktur dan peralatan sudah siap, tetapi tenaga jaga belum tersedia," ujar Panji, Minggu (16/2).
Dia menjelaskan penghapusan tenaga honorer sejak 2024 membuat pihaknya tidak bisa merekrut tenaga baru untuk operasional JPL.
Sebagai alternatif, Dishub Tulungagung berupaya merekrut petugas juru parkir (jukir) yang bersedia beralih tugas menjadi penjaga perlintasan.
Setiap Pos JPL membutuhkan minimal empat petugas yang bekerja dalam tiga shift sehari.
Dengan total sembilan pos, diperlukan 36 petugas, sedangkan saat ini Dishub hanya memiliki 27 petugas.
Aturan penghapusan honorer berimbas terhadap pengoperasian 3 JPL di Tulungagung lantaran tidak ada tenaga honorer yang dipekerjakan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News