Santri Bangkalan Hilang Terseret Arus Banjir Saat Mandi di Sungai
jatim.jpnn.com, BANGKALAN - Kejadian nahas dialami seorang santri bernama Sohibul Qirom asal Desa Durin Timur, Kecamatan Konang, Kabupaten Bangkalan. Remaja berusia 16 tahun itu dilaporkan hilang terseret banjir pada Selasa (21/1) sekitar pukul 08.30 WIB.
Santri Pondok Pesantren Al-Hamidiyah Blega itu saat kejadian sedang mandi bersama beberapa temannya di sungai dekat ponpes. Namun, tiba-tiba air sungai meluap dan santri yang tidak bisa berenang terseret arus deras.
BPBD Kabupaten Bangkalan melakukan pencarian di sepanjang aliran Sungai Blega bersama personel TNI dan Polri dari Polsek Blega. Pencarian tersebut sempat menemui kendala.
"Pencarian oleh tim gabungan menemui kendala karena air sungai keruh dan banyak sampah, tetapi kami terus berupaya dengan dibantu masyarakat sekitar," kata Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Bangkalan Taufik Efendi.
Pihaknya mengimbau kepada masyarakat sekitar untuk berhati-hati selama banjir dan menghindari bermain di area sungai yang arusnya masih kuat.
Banjir akibat luapan air Sungai Blega ini juga telah menyebabkan arus lalu lintas yang menghubungkan Kabupaten Bangkalan dan Kabupaten Sampang terganggu.
Baca Juga:
Lapak pedagang di Pasar Blega dan perkampungan warga juga tergenang banjir dengan ketinggian antara 30 hingga 40 centimeter.
"Hingga malam ini pengaturan arus lalu lintas oleh anggota terus dilakukan, karena genangan masih terjadi dan belum ada tanda-tanda surut," ujar Kapolsek Blega Iptu Muhammad Syamsuri. (antara/mcr12/jpnn)
Santri bernama Sohibul Qirom hilang terseret arus banjir saat mandi di sungai bersama teman-temannya.
Redaktur & Reporter : Arry Dwi Saputra
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News