Kasus Perundungan Marak di Surabaya, PSI Minta Pemkot Buat Kebijakan Strategis
jatim.jpnn.com, SURABAYA - DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kota Surabaya meminta Pemerintah Kota (pemkot) Surabaya untuk menindak tegas setiap kejadian perundungan di Kota Pahlawan.
Plt Ketua DPD PSI Kota Surabaya Shobikin mengatakan untuk mencegah kasus perundungan diperlukan kebijakan yang strategis agar peristiwa serupa tidak kembali terulang.
“Kasus-kasus di lingkungan sekolah di Kota Surabaya yang terjadi belakangan sudah sangat mengkhawatirkan,” kata Shobikin dalam keterangan tertulis, Jumat (13/12).
Dia mengatakan kasus bullying yang terjadi di SMAK Gloria 2 Surabaya dan SMA Swasta di Siwalankerto yang belum benar-benar hilang dari ingatan.
Namun, baru-baru ini kembali muncul kasus lainnya, berupa aksi bullying di salah satu SMP Negeri di Surabaya.
“Fenomena bullying dan tindak kekerasan lainnya di lingkungan pendidikan harus menjadi kesadaran kolektif dan mendapat perhatian semua pihak. Agar Surabaya benar-benar menjadi kota dunia yang ramah anak dan perempuan," tuturnya.
Maka dari itu, pihaknya meminta kepada semua penyelenggara pendidikan, terutama pendidikan dasar dan menengah di Kota Surabaya, untuk dapat memastikan lembaga pendidikannya bebas dari tindak kekerasan dengan sistem pengawasan efektif dan maksimalisasi peran dan fungsi guru BK.
“Selama praktek tindak Kekerasan terhadap anak dan perempuan masih terus terjadi, terutama di lingkungan pendidikan, DPD PSI Kota Surabaya akan terus beraksi,” ujarnya.
PSI Kota Surabaya meminta Pemkot Surabaya untuk menindak tegas setiap kejadian perundungan di Kota Pahlawan
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News