Survei Octa Ungkap Keterlibatan Trader dalam Proyek Amal
Menurutnya, sektor yang paling membutuhkan perhatian dan investasi publik, mayoritas responden di seluruh negara yang disurvei (sekitar 68 persen) sepakat perawatan kesehatan dan pendidikan adalah dua isu utama yang harus mendapatkan prioritas.
Inisiatif bantuan darurat menjadi pilihan ketiga, dengan Malaysia dan Indonesia menunjukkan minat yang tinggi terhadap masalah itu, kemungkinan besar karena seringnya bencana alam yang terjadi di kedua negara.
Di Nigeria dan Afrika Selatan, pemberdayaan perempuan, bantuan darurat, dan isu lingkungan mendapatkan perhatian hampir setara, meski pendidikan tetap menjadi topik yang paling penting.
Dia menambahkan sebagai broker global yang memiliki komitmen tinggi terhadap tanggung jawab sosial, Octa terus mendukung berbagai inisiatif sosial.
Salah satunya adalah proyek bersama Yayasan KIR di Nigeria yang bertujuan untuk memberikan pendidikan kepada perempuan serta menyediakan alat kerja untuk mendukung usaha kecil mereka.
"Octa juga mensponsori bootcamp pemrograman di Malaysia untuk memberikan kesempatan kepada kaum muda lokal dalam mengembangkan keterampilan dan membuka peluang karier yang lebih baik," ucapnya.
Dalam mencari informasi terkait proyek amal dan tanggung jawab sosial perusahaan, para trader menggunakan berbagai sumber. Media sosial menjadi salah satu sumber informasi yang cukup populer (14 persen), diikuti dengan koran cetak, TV, dan radio (20 persen), serta informasi dari mulut ke mulut (11 persen).
Survei juga menunjukkan bahwa 56 persen responden lebih mempercayai yayasan amal lokal yang beroperasi di dalam negeri mereka, dibandingkan dengan organisasi amal internasional yang lebih besar. Hal itu mencerminkan preferensi trader untuk berkontribusi pada proyek sosial yang lebih dekat dengan masyarakat mereka.
Survei Octa mengungkap keterlibatan trader di sejumlah negara dalam proyek amal.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News