Judi Online Sasar Anak di Bawah Umur, Pakar Jelaskan Faktor Psikologisnya
“Judi, berkaitan dengan teori kemungkinan. Anak-anak yang pernah merasakan menang, akan mengingat rasa senang tersebut sehingga ketika kalah akan mencoba lagi untuk menang,” ungkapnya.
Melihat fenomena ini, Nadia menjelaskan penanganan yang dapat dilakukan oleh orang tua atau orang sekitar adalah memberikan edukasi mengenai makna uang.
“Anak-anak belum memiliki kontrol diri yang baik sehingga memerlukan pendampingan orang tua. Kita diskusikan uang adalah alat tukar untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan,” tuturnya.
“Menjelaskan keadaan orang tua yang sedang kesulitan ekonomi itu perlu, tetapi dijelaskan harus ada usaha, kompetensi, dan skill yang tepat untuk mendapatkan uang agar bisa memenuhi tuntutan kebutuhan,” imbuh dia.
Dia menekankan pentingnya pengawasan orang tua dan keluarga serta lingkungan terdekat.
Diskusi terbuka sangat penting dilakukan untuk perkembangan aspek pengetahuan dan perasaan anak, terutama konsep tentang uang dan penggunaan gadget.
Selain itu, ada kekhawatiran anak-anak yang kesulitan mengontrol dirinya dan besarnya dorongan ingin keuntungan besar akan memungkinkan pada tindakan kriminal, salah satunya mencuri uang untuk terus digunakan dalam judi.
“Ajak anak untuk diskusi konsep tentang uang dan menggunakan gadget untuk fokus mengutamakan pengembangan potensi diri dengan menikmati masa-masa belajar dan bermain sesuai umurnya,” ujarnya.
Pakar dari Ubaya membeberkan dampak anak di bawah umur kecanduan judi online, begini
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News