SMAN 5 Surabaya Raih 3 Penghargaan Internasional Atas Inovasi Penyaring Polusi Minyak
Untuk mendeteksi polutan tersebut, tim ini menggunakan drone yang dikemudikan. Ketika menemukan adanya polusi minyak di laut, drone akan mengirim sinyal ke kapal dan alat penyaring.
Untuk mengetahui efektivitasnya, alat ini diuji dalam kolam laut buatan dengan pH yang disesuaikan dengan air laut asli hasil kerja sama dengan Sekolah Robot Indonesia. Uji lab juga dilakukan bersama pihak ITS.
Dari berbagai uji coba tersebut, tim SMAN 5 Surabaya mengklaim efektivitas alat hingga 100 persen dengan metode box counting. Untuk perkembangan ke depannya, alat ini akan dilengkapi dengan drone autopilot.
"Kalau inovasi ini kan kita masih buat dengan pengendali untuk mengirim sinyal ke kapal. Kedepan tanpa pengendali," jelasnya.
Atas prestasi yang disumbangkan para siswa SMAN 5 Surabaya, Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Jawa Timur Aries Agung Paewai pun menyampaikan apresiasinya. Menurutnya, jiwa inovator dan pengembang harus ditanamkan di kalangan pelajar.
Saat ini, bakat-bakat tersebut sudah dapat terlihat berdasarkan berbagai prestasi yang sudah ditorehkan pelajar Jatim. Dengan pola pikir seperti ini, Aries yakin Indonesia Emas akan terwujud dan para siswa lebih siap bersaing.
"Kita terus mendukung budaya inovasi ini tumbuh dikalangan pelajar. Budaya berpikir untuk menemukan solusi dari permasalahan yang ada di masyarakat. Dengan pembiasaan ini anak juga akan berpikir kritis dalam melihat persoalan yang terjadi di masyarakat dan mampu menyelesaikan persoalan ini," tutur Aries. (mcr12/jpnn)
Inovasi alat penyaring polusi minyak di air laut dari SMAN 5 Surabaya sabet tiga penghargaan internasional.
Redaktur & Reporter : Arry Dwi Saputra
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News