Legenda Sepak Bola Indonesia Berpulang, Selamat Jalan Rudy Keltjes
Sebagai gelandang, Rudy dikenal memiliki visi permainan yang baik, kemampuan mengolah bola, dan ketahanan fisik yang memadai. Selama waktu di klub, ia berhasil menarik perhatian pelatih dan penggemar dengan penampilan konsisten, sering kali menjadi pemain kunci dalam pertandingan penting.
Seusai membawa Persebaya juara, Rudy diangkat menjadi karyawan Dolog (saat ini Bulog) Jawa Timur. Namun, sebelumnya Rudy menerima tawaran Niac Mitra yang tengah berkiprah di kompetisi Galatama pada 1979.
Bersama Niac Mitra, nama Rudy Keltjes kian menonjol dengan raihan dua trofi juara Galatama pada musim 1980-1982 dan 1982-1983. Sebelumnya, di level internasional, Niac Mitra juga meraih gelar pada turnamen bergengsi Aga Khan di Bangladesh pada 1979.
Di ajang ini, Rudy bersama Niac Mitra meraih trofi juara setelah mengalahkan klub asal China, Liaoning lewat adu penalti.
Keberhasilan Rudy, membawanya mendapatkan kesempatan untuk memperkuat Tim Nasional Indonesia saat SEA Games pada 1979 dan 1983. Debutnya di timnas menandai langkah besar dalam kariernya, di mana ia berkontribusi dalam berbagai turnamen internasional.
Setelah pensiun menjadi pemain, Rudy lantas menapaki karier sebagai seorang pelatih. Dia pernah menangani sejumlah tim seperti Persebaya, Persipura hingga PSM Makassar.
Tidak hanya itu, Rudy juga pernah melatih Timnas Indonesia U-22 pada 2014. Salah satu momen penting dalam karier kepelatihannya adalah ketika ia menolak tawaran untuk melatih Timnas senior pada 2016, meskipun dinilai sukses membina Timnas U-22. (antara/mcr12/jpnn)
Legenda sepak bola Indonesia Rudy Keltjes meninggal dunia hari ini, Gresik United dan Persebaya berduka cita.
Redaktur & Reporter : Arry Dwi Saputra
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News