Dindik Jatim Ciptakan Startup Kreatif untuk Berdayakan Guru Honorer
"Jangan sampai sudah sukses bisnisnya, kemudian lupa dengan tugas mendidiknya. Insyaallah guru-guru di Jatim memiliki spirit pengabdian yang kuat dan ikhlas," kata dia.
Sementara itu, Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan Dindik Jatim Ety Prawesti menjelaskan kurikulum PROTEG didesain untuk membekali peserta mengenai bisnis modern/kreatif mulai dari dasar dengan tiga landasan utama.
Pertama, aspek mindset untuk membentuk pola pikir kreatif dan inovatif. Kedua, aspek skillset untuk memberikan keterampilan teknis yang dibutuhkan dalam bisnis kreatif. Ketiga, aspek toolset berupa pemberian bekal alat dan teknologi untuk pengembangan usaha.
Adapun pendekatan yang digunakan meliputi Orientasi, Latihan, dan Umpan Balik, yang semuanya berbasis pada pengalaman dan berpusat pada peserta (participant-centered experience).
"Kami menargetkan peserta program PROTEG akan berhasil mencapai tahap start up bisnis kreatif sesuai masa program yang ditentukan," jelas Ety.
Dari hasil program itu, jumlah peserta GTT yang memulai usaha ekonomi kreatif berbasis pengetahuan di wilayah Jawa Timur meningkat.
Ety menambahkan program ini juga menargetkan peningkatan kemandirian peserta dalam kurun waktu enam bulan setelah pelatihan.
"Kami menargetkan ada minimal 15% peserta berhasil mencapai tahap startup bisnis kreatif dan menjadi mandiri dalam waktu yang ditentukan dari program ini," katanya.
PROTEG, terobosan baru yang diciptakan Dindik Jatim untuk memberdayakan guru honorer untuk mendorong peningkatan taraf ekonomi.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News