Parkir Liar Tak Kunjung Tuntas, Eri Wejangi Petugas Dishub: Kerja Bukan Cari Muka

jatim.jpnn.com, SURABAYA - Wali Kota Surabaya meminta Dinas Perhubungan serius menindak juru parkir (jukir) liar, khusunya di tempat wisata yang meresahkan masyarakat Kota Pahlawan.

Pasalnya, tarif yang ditetapkan jukir liar, di atas batas biaya parkir yang telah ditentukan Pemkot Surabaya.

Permintaan itu disampaikan Eri saat menggelar apel pagi bersama jajaran kepala perangkat daerah (PD), dinas perhubungan (dishub), camat, dan lurah di halaman Balai Kota, Selasa (16/7).

"Berulang kali saya bicara, jangan ada parkir liar di Surabaya. Kami ini makan dari warga Surabaya, untuk itu mereka berharap kami hadir di tengah-tengah mereka. Makannya jangan banyak dolanan (bermain)," ujar Eri.

Dia mengatakan petugas dishub harus bertindak tegas, jika menemukan adanya titik parkir di luar dari 1.388 titik parkir resmi.

"Titik parkir harus ada karcisnya, kedua tidak ditarik dari harga yang tertera di karcis. Kalau ada titik parkir di luar itu berarti harus dilakukan pengawasan. Misalnya, sudah ada tanda S dicoret, tetapi tetap parkir berarti itu parkir liar dan harus ditindak tegas petugas dishub," paparnya.

Guna menindak tegas adanya parkir liar, dishub harus melakukan kerja sama dengan pihak lalu lintas lantaran keduanya saling berkaitan satu sama lain. Ketika ada titik parkir liar maka akan berdampak pada lalu lintas di sekitarnya.

Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya itu mengatakan mulai hari ini dan seterusnya tidak ada petugas dishub yang bekerja dari kantor dan semuanya harus turun ke lapangan, termasuk kadis dan kabidnya.