Wali Kota Eri: Isbat Nikah Massal Tertibkan Adminitrasi Pernikahan Warga Surabaya
jatim.jpnn.com, SURABAYA - Sebanyak 330 pasangan mengikuti isbat nikah yang digelar Pemkot Surabaya di Gedung Siola Lantai 4, Selasa (2/7).
Seusai mengikuti sidang isbat, mereka dikirab dari alun-alun atau Balai Pemuda menuju Balai Kota Surabaya untuk mengikuti resepsi akbar yang disiapkan pemerintah setempat.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan tujuan digelar isbat nikah massal ini untuk menertibkan administrasi pernikahan warga Kota Pahlawan.
Sebab, menurutnya menikah secara agama atau nikah siri akan merugikan pihak wanita dan anak yang dilahirkan.
"Kami ingin memberi pelajaran bahwa menikah sah secara agama dan negara maka hak dan kewajiban akan tertata, terutama untuk anaknya, tetapi kalau nikah siri tidak tercatat di negara, kalau terjadi sesuatu yang dirugikan adalah perempuan dan anaknya," kata Eri.
Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya itu berharap 2024 adalah tahun terakhir penyelenggaran isbat nikah. Tahun mendatang tidak ada lagi isbat nikah, tetapi diganti nikah massal dengan pengantin baru.
Artinya, mereka yang tidak melakukan nikah siri dan ingin menikah, tetapi tidak mampu secara ekonomi untuk mengurus administrasi atau membuat acara resepsi akan dibantu Pemkot Surabaya.
"Harapannya tahun ini, kami menertibkan untuk isbat nikah. Tahun depan yang melakukan pernikahan seperti ini adalah orang yang ingin menikah (pasangan baru). Mereka yang ingin menikah, tetapi terhalang kebutuhan bisa menunggu tanggal mainnya Pemkot Surabaya," ujarnya.
Wali Kota Eri berharap tahun 2023 jadi yang terakhir kali gelar isbat nikah, diganti nikah massal dengan pengantin baru
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News