Getaran Banjir Lahar Dingin Semeru Tercatat Hampir 5 Jam
jatim.jpnn.com, LUMAJANG - Getaran banjir lahar dingin Gunung Semeru tercatat terjadi selama hampir lima jam karena hujan deras yang mengguyur daerah setempat.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Yadi Yuliandi dalam laporan tertulisnya di Lumajang menjelaskan pengamatan kegempaan aktivitas Gunung Semeru pada Rabu (17/4) pukul 00.00-24.00 WIB menunjukkan adanya gempa getaran banjir.
"Terjadi satu kali gempa getaran banjir dengan amplitudo 20 mm selama 17.223 detik atau hampir lima jam," katanya, Kamis (18/4).
Selain getaran banjir, Gunung Semeru juga mengalami 33 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 10-22 mm dan lama gempa 41-170 detik kemudian lima kali gempa guguran dengan amplitudo 3-8 mm dan lama gempa 48-129 detik.
Selain itu, juga terjadi dua kali gempa embusan dengan amplitudo 2-7 mm dan lama gempa 35-100 detik, tiga kali harmonik dengan amplitudo 3-6 mm dan lama gempa 129-504 detik, serta lima kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 4-28 mm.
"Pengamatan secara visual, Gunung Semeru tertutup kabut, asap kawah tidak teramati. Cuaca berawan hingga hujan, angin lemah hingga sedang ke arah utara, timur laut dan barat," ujarnya.
Getaran banjir yang cukup lama tersebut menyebabkan aliran banjir lahar dingin Gunung Semeru cukup deras hingga menyebabkan bronjong atau tanggul penahan di Dusun Sumber Kajang, Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro rusak.
Sementara itu, Gunung Semeru kembali erupsi pada Kamis dini hari pukul 00.34 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 800 meter di atas puncak.
Sejumlah perkembangan terkini terkait aktivitas vulkanik dan kondisi Gunung Semeru sejak kemarin dilaporkan pos pengawasan sekitar sebagai berikut.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News