Mengenal Teknologi Lasik & Tanam Lensa Untuk Koreksi Mata Minus Tinggi
jatim.jpnn.com, SURABAYA - Gaya hidup membuat sebagian besar orang mengalami gangguan refraksi (minus, silinder) lantaran erat kaitannya dengan penggunaan gadget dan elektronik. Tak sedikit orang yang mengalami minus lebih dari sepuluh.
Untuk bebas dari gangguan tersebut, penderita bisa mencoba teknologi Lasik hingga tanam lensa untuk koreksi mata minus dan silinder
Dokter Spesialis Mata National Eye Center (NEC) Surabaya dr M Nurdin Zuhri mengatakan teknologi laser vision correction (LVC) untuk koreksi mata minus memiliki berbagai macam metode.
"Teknologi makin canggih dan banyak opsi untuk bisa terbebas dari kacamata, di antaranya teknologi Zeiss Smile, Femto Lasik, hingga tanam lensa seperti Phakic IOL, dan RLE (Refractive Lens Exchange),” ucap Nurdin.
Dia menjelaskan tak semua kondisi calon pasien bisa melakukan Lasik. Hal itu harus melalui rangkaian proses pre-Lasik untuk memeriksa kondisi secara menyeluruh. Pasien dengan silinder dan minus kecil hingga tinggi akan diberikan opsi metode terbaik sesuai kondisi mata.
“Ada beberapa penyebab pasien tidak bisa lanjut lasik, di antaranya kondisi kornea hingga kelainan/penyakit pada mata, metode terbaik bisa ditentukan setelah pemeriksaan pre-Lasik,” katanya.
Apabila hasil pre-Lasik pasien bisa lanjut maka bisa memilih Zeiss Smile atau Femto Lasik.
Zeiss Smile merupakan teknologi Lasik terbaru yang lebih nyaman dan proses pemulihannya lebih cepat dibandingkan metode lain. Karena itu, metode tersebut banyak dipilih pasien.
NEC Surabaya memperkenalkan teknologi lasik dan tanam lensa untuk mengoreksi mata minus tinggi.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News