Kasus Warga Keracunan Massal Takjil di Jember, Polisi Kirim Sampel ke Lab
jatim.jpnn.com, JEMBER - Kasus keracunan massal makanan takjil yang mengakibatkan puluhan warga di Jember mual hingga diare sedang diselidiki aparat kepolisian setempat.
Kapolsek Mayang Iptu Sugeng Romdoni mengatakan pihaknya mengambil sampel makanan yang diduga membuat puluhan warga keracunan untuk dicek kandungannya di laboratorium.
Sugeng menduga jumlah korban keracunan takjil bertambah lantaran makanan yang dibagi-bagikan panitia bakti sosial sebanyak 300 bungkus dan penerimanya tak hanya warga Mayang saja.
“Makanan takjil itu dibagikan kepada warga yang melintas di jalan nasional Desa/Kecamatan Mayang. Kami terus melakukan pendataan terhadap korban yang keracunan,” kata Sugeng, Senin (1/4).
Saat ini, kepolisian mencatat ada 64 orang yang keracunan takjil dirawat di beberapa puskesmas dan klinik, yakni di Puskesmas Mayang, Klinik Purwoko, Klinik Bhakti Pratama, Klinik Harapan Sehat, dan PKM Pakusari.
"Ruang inap di PKM Mayang tidak mampu menampung puluhan orang sehingga kami berusaha memindahkan pasien-pasien tersebut ke PKM atau klinik terdekat," ujarnya.
Pihaknya sudah mengamankan tujuh panitia yang membagi-bagikan makanan takjil gratis kepada pengguna jalan yang melintas di jalan nasional Desa Mayang.
"Kami meminta keterangan mereka seputar pembuatan makanan takjil yang menyebabkan keracunan massal. Mereka sudah ada di Polsek Mayang untuk dimintai keterangan," ucapnya.
Polisi mengamankan tujuh orang panitia takjil untuk diperiksa terkait kandungan makanan yang dibagi-bagikan kepada warga.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News