Mengenal Metode Egg Banking, Penyimpanan Sel Telur Tuk Reproduksi Masa Depan
Medical Consultant Morula IVF Indonesia Prof Dr dr Budi Santoso menambahkan metode egg banking bisa diterapkan pada perempuan di segala usia, baik saat masa prepubertal atau postpubertal.
Namun, usia ideal untuk melakukan egg banking antara 20-35 tahun, di mana sel telur pada usia itu berada dalam kondisi baik.
Untuk postpubertal, pasien cukup distimulasi dengan obat-obatan karena hormon yang diproduksi oleh aktivitas sel pada ovarium sudah bisa merespons dengan baik.
"Kemudian, sel telur yang sudah berukuran besar akan dipanen melalui operasi pengambilan sel telur dari ovarium atau disebut ovum pick up.
Adapun prepubertal tidak bisa dilakukan stimulasi, yang diambil jaringannya, tissues-nya disimpan beku. Itu yang bisa dilakukan.
Scientific Director Morula IVF Prof drh Arief Boediono menjelaskan sel telur yang diambil akan disimpan dalam tabung dengan suhu minus 196 derajat celcius sampai diambil untuk dipertemukan dengan sel sperma ketika sudah siap.
Sel telur yang disimpan tidak ada batasan waktu penyimpanan karena kualitas sel telur tersebut bisa dipertahankan 80 sampai 90 persen dengan kondisi yang sama seperti saat dibekukan.
"Mengenai lamanya itu tak terhingga selama itu disimpan minus 196 derajat celcius," tuturnya.
Morula IVF memperkenalkan metode egg banking, metode penyimpanan sel telur untuk mengamankan eeproduksi perempuan di masa mendatang.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News