Tingkatkan IPM di Kota Surabaya Melalui Program 1 Keluarga Miskin 1 Sarjana
jatim.jpnn.com, SURABAYA - Program satu keluarga miskin satu sarjana bakal berjalan mulai Mei 2024. Program ini bertujuan untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kota Surabaya.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menjelaskan skema perekrutan program itu ialah dengan melihat data keluarga miskin dari Dinas Sosial.
Dari data tersebut nantinya dilihat ada tidaknya anggota keluarga yang masuk usia produktif.
“Satu sarjana itu dari warga miskin yang kami akan datangi untuk menentukan keluarganya itu siapa yang dijadikan sarjana dari keluarga itu. Jadi, dari satu keluarga miskin itu, kami akan sekolahkan sampai dengan sarjana,” kata Eri, Jumat (8/3).
Mereka yang lolos untuk mengikuti program ini akan dijamin tempat tinggalnya. Pemkot Surabaya telah menyiapkan asrama yang berada di Jalan Kalijudan.
“Mulai mulai bulan Mei saat ulang tahun Surabaya dengan meresmikan sekaligus tempat-tempat magang atau mess anak-anak posisi SMA dan kuliah. Kalau SMP masih ikut orang tua, tetapi kalau kuliah dan SMA Insya Allah ada di mess dan boleh pulang Sabtu dan Minggu,” jelasnya.
Eri ingin mereka yang lolos program ini agar bisa kuliah di jurusan vokasi. Setidaknya, di tahun pertama penerapan membuka 200 kuota.
“Kami kalau kuotanya sudah tentukan keluarga miskin sekitar 200,” jelasnya.
Program 1 keluarga miskin satu sarjana Kota Surabaya bakal mulai berjalan Mei 2024.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News