Film ‘Yang (Tak Pernah) Hilang’ Ceritakan Perjuangan Aktivis Mahasiswa Diculik

Kamis, 07 Maret 2024 – 15:33 WIB
Film ‘Yang (Tak Pernah) Hilang’ Ceritakan Perjuangan Aktivis Mahasiswa Diculik - JPNN.com Jatim
Rektor Untag Surabaya Prof Mulyanto Nugroho saat memberikan sambutan dalam grand laun ning film Yang (Tak Pernah) Hilang di kampus setempat, Selasa (5/3). Foto: Humas Untag Surabaya.

Namun, pandemi Covid-19 dan kekurangan dana menjadi kendala yang menyebabkan stagnasi.

“Produksi filmnya membutuhkan biaya besar, terutama untuk perjalanan dan wawancara para narasumber di lima kota, yakni Surabaya, Malang, Jakarta, Yogyakarta, dan paling jauh di Pangkal Pinang tempat lahir Herman,” katanya.

Persoalan makin bertambah dan membuat seluruh kru film mengalami kesedihan mendalam ketika penggagas film Hari Nugroho meninggal pada 2020.

Di tengah berbagai kesulitan dan kebuntuan yang dihadapi pada tahun 2022, Dandik bertemu Muni Moon dan Anton Subandrio yang berprofesi sebagai videomaker. 

“Dari pertemuan itu, produksi film mulai dijalankan lagi,” ujar Dandik.

Dalam hal pembiayaan, sejak awal kami mengupayakan kemandirian, pihaknya melakukan patungan memproduksi kaus #KawanHermanBumo.

“Kaus itu sebagai fundraising dan menerima sumbangan dari berbagai pihak yang peduli pada advokasi kasus penghilangan paksa aktivis pro-demokrasi 1998," tuturnya.

Film tersebut, kata dia, tak hanya berkisah soal kasus penculikan Herman dan Bima, tetapi merekonstruksi hidup mereka sejak kecil di mata keluarga dan kawan-kawannya.

Film Yang (Tak Pernah) Hilang dilaunching di Untag Surabaya menceritakan perjuangan aktivis mahasiswa yang diculik.
Facebook JPNN.com Jatim Twitter JPNN.com Jatim Pinterest JPNN.com Jatim Linkedin JPNN.com Jatim Flipboard JPNN.com Jatim Line JPNN.com Jatim JPNN.com Jatim

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News