Gus Muhdlor: Kasus Korupsi BPPD Sidoarjo Jadi Pembelajaran Pemerintahan Lebih Baik

jatim.jpnn.com, JAKARTA - Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali mengatakan temuan kasus korupsi di Badan Pelayanan Pajak Daerah (BPPD) Sidoarjo bakal menjadi pembelajaran untuk tata kelola pemerintahan yang lebih baik.

“Semoga ini menjadi pembelajaran agar tata kelola pemerintah lebih baik, transparansi, dan pelayanan prima kepada masyarakat,” ujar Muhdlor di sela pemeriksaan KPK, Jumat (16/2).

Gus Muhdlor sapaan akrab Ahmad Muhdlor itu mengaku kooperatif dengan penyidik KPK dan akan memberikan keterangan dengan sebenar-benarnya.

“Intinya saya berusaha memberikan keterangan yang seutuh-utuhnya, sebenar-benarnya, dan kooperatif,” katanya.

Walakin, dia tidak berbicara banyak soal materi pemeriksaannya lantaran prosesnya masih berjalan. Selain Gus Muhdlor, penyidik KPK juga menjadwalkan pemeriksaan kepada tiga saksi lain.

Ketiga saksi itu ialah ASN Pemda Sidoarjo Surendro Nurbawono, Direktur CV Asmara Karya Imam Purwanto alias Irwan, dan pihak swasta Robbin Alan Nugroho.

Sebelumnya, KPK pada 29 Januari menahan dan menetapkan Kasubag Umum dan Kepegawaian Badan Pelayanan Pajak Daerah (BPPD) Sidoarjo Siska Wati (SW) sebagai tersangka dalam kasus korupsi pemotongan insentif pegawai di lingkungan setempat.

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menerangkan bahwa penetapan tersangka terhadap Siska Wati berawal dari laporan masyarakat soal dugaan korupsi berupa pemotongan insentif dan penerimaan uang di lingkungan BPPD Kabupaten Sidoarjo.