Kemunculan Spanduk Pilpres Satu Putaran, Pengamat: Masyarakat Lelah Berantem

“Saya tidak kaget, fenomena satu putaran bakal muncul. Bukan semata-mata pertimbangan mendukung siapa, tetapi pada pertimbangan lain. Ada tiga hal menurut saya,” ujar Fahrul.

Pertama, pertimbangan anggaran negara maupun kontestan itu tak sedikit. Kedua, secara psikologis maupun secara fisik, di mana energi yang dikeluarkan untuk penyelenggaraan pemilu sangat besar sehingga masyarakat sudah lelah.

"Di media konvensional televisi, radio, dan online, koran termasuk medsos itu isinya berantem terus. Saling menghina, mengejek, itu secara sosial membuat kehidupannya tidak nyaman,” ucapnya.

Kemudian, lanjut dia, sebentar lagi memasuki Ramadan menjadi pertimbangan karena masyarakat berharap bisa melewatinya dengan suasana tenang dan nyaman.

Artinya, siapa pun yang menang, yang penting satu putaran agar tidak ada kegaduhan, tidak peduli siapa pemenangnya. 

“Ketiga, pembangunan. Kalau sampai dua putaran maka selama dalam setahun hanya diisi kegiatan pemilu. Sebab, sekarang sudah menunggu pilkada. Kalau pilpres belum selesai maka kesempatan untuk pembangunan juga terlambat,” tuturnya. 

Namun, Fahrul tak menampik jika poster tersebut ada pendapat lain dari masyarakat. 

“Bisa saja ada masyarakat ada yang berpendapat lain, mungkin itu mengarah pada paslon tertentu,” pungkasnya. (mcr12/jpnn)