Kemunculan Variasi Paleopatologi Polio Baru, Ahli Antropologi Unair Bilang Begini

jatim.jpnn.com, SURABAYA - Paleopatologi menjadi salah satu ilmu yang digunakan para antropolog untuk merunut sejarah penyakit pada masa lalu. Para antropolog akan menjadikan sejarah sebuah penyakit untuk memprediksi kesamaannya di masa mendatang.
Guru Besar Bidang Paleoantropologi Unair Prof Dr Phil Toetik Koesbardiati, DFM., PA.(k) memberikan perspektif terkait penyakit polio jenis terbaru yang melanda dunia saat ini.
Polio merupakan penyakit menular disebabkan virus tergolong dalam subgrup Enterovirus keluarga Picornaviridae yang biasanya menyerang anak-anak dan menyebabkan kelumpuhan permanen.
“Polio sudah terdeteksi sejak abad 16 di Mesir. Terbukti dari penggalian di kuburan kuno Inggris pada masa abad empat ditemukan sisa rangka manusia diduga menderita polio ditandai ketidak-simetrisan bagian tungkai bawah dan patologi pada tulang punggungnya,” Ujar Toetik tertulis, Selasa (30/1).
Dalam Paleopatologi, faktor biologis manusia menjadi faktor penting pendistribusian penyakit dalam tubuh manusia.
Kemunculan kembali polio menjadi perhatian masyarakat dan pemerintah mengenai ancaman kesehatan pada anak-anak.
Bumi, kata Toetik, kini mengalami kenaikan suhu sangat ekstrem. Mencairnya es di kutub dan intensitas hujan yang tak menentu menjadi pengaruh peningkatan infeksi penyakit pada manusia.
“Saat ini bumi memasuki masa interglasial keenam sejak 450.000 tahun yang lalu. Dalam sejarah glasial dan interglasial bumi, trend menunjukan terus meningkatnya temperatur bumi jelas bahwa global warming berperan penting dalam memunculkan kembali penyakit-penyakit infeksi,” ucapnya.
Ahli antropologi Unair membeberkan perspektif terkait kemunculan variasi paleopatologi polio baru.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News