Kemenag Blitar Beri Pendampingan Trauma 17 Tersangka Pengeroyok Santri

jatim.jpnn.com, BLITAR - Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Blitar memberikan pendampingan kepada 17 santri yang menjadi tersangka pengeroyokan dan penganiayaan yang menyebabkan rekannya meninggal.

Kepala Kemenag Kabupaten Blitar Baharuddin mengatakan pendampingan itu diberikan untuk mengembalikan rasa trauma santri melalui trauma healing.

"Kami koordinasi dengan stakeholder, terutama dinas pemberdayaan, perempuan, dan perlindungan anak untuk melakukan pendampingan kata Baharuddin, Rabu (10/1).

Pemberian pendampingan itu diharapkan bisa mengembalikan rasa traumatis anak sehingga mereka bisa kembali ke situasi normal. Harapannya ke depan cita-cita mereka juga bisa tercapai.

Pihaknya juga menerbitkan tentang panduan pesantren ramah anak. Panduan itu bisa sebagai bekal pendidikan pesantren betul-betul bisa menerapkan pendidikan yang membangun karakter anak.

"Harapannya pendidikan pesantren itu betul-betul bisa menerapkan penyelenggaraan pendidikan yang membangun karakter anak, sesuai harapan orang tua menjadi salih, salihah," kata dia.

Pihaknya prihatin dengan kejadian yang menimpa salah satu santri putra di pesantren wilayah Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar itu. Dia berharap hal serupa tidak terulang lagi dan anak-anak bisa konsentrasi belajar.

Sementara itu, salah seorang pimpinan Pondok Pesantren Tahsinul Akhlaq Blitar Gus Wafa Bahrul Alim mengungkapkan kejadian pengeroyokan itu sebelumnya tidak terpantau pengurus pondok. Saat itu, situasi sudah malam dan pengurus pun lelah sehingga istirahat.