Kaum Muda Mesti Waspadai Investasi Bodong, Jangan Gampang Kepincut!
jatim.jpnn.com, SURABAYA - Pengamat ekonomi Unair Prof Rossanto Dwi Handoyo mengingatkan masyarakat mewaspadai kemungkinan investasi bodong di tengah maraknya instrumen keuangan.
"Di balik semangat yang menggebu-gebu, ada juga kekhawatiran yang harus diantisipasi," kata Rossanto, Selasa (28/11).
Berdasarkan data Pemerintah Kota Surabaya, penanaman modal mencapai angka Rp19,919 triliun pada semester pertama 2023, termasuk investasi dari modal asing, dalam negeri, dan UMK.
"Seiring pertumbuhan ekonomi lokal, masyarakat juga mencoba meningkatkan ekonomi pribadi," katanya.
Selain itu, kata dia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga mencatat pertumbuhan investor yang signifikan di Jawa Timur.
Jumlah investor saham meningkat menjadi 648.911, naik 20,86 persen year-on-year (YoY). Adapun total investor reksa dana meningkat menjadi 1.412.607, naik 22,86 persen secara YoY.
"Angka-angka itu menunjukkan bahwa masyarakat Surabaya makin antusias dalam berinvestasi di pasar modal," ujarnya.
Perempuan yang juga dosen Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga (FEB Unair) itu menilai Surabaya, seperti banyak kota lain, menghadapi masalah literasi keuangan yang masih rendah.
Ada kekhawatiran yang mesti diantisipasi dengan markanya instrumen keuangan yang mengiming-iming cuan berlimpah. Simak baik-baik.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News