Cerita Keluarga Korban Tewas Kecelakaan Kereta vs Minibus di Lumajang
Djuni mengungkapkan rencana reuni bersama teman-teman SMA-nya ke Banyuwangi itu telah diumumkan jauh-jauh hari oleh Titik kepada keluarga.
“Acara itu ada temu kangen SMA. Kecelakaan di Klakah Lumajang, arah ke Surabaya kemungkinan jalur yang ditempuh bukan jalur resmi, itu kan kereta enggak ada palang,” ucapnya.
Djuni mengaku mendapatkan kabar kecelakaan itu sekitar pukul 22.00 WIB. Setelah itu, dia langsung mengirim ambulans ke Lumajang untuk langsung membawa korban ke Surabaya untuk dimakamkan.
“Bawa ambulans dari yayasan sini sekitar jam set 1 malam. Inisiatif sendiri. Jam setengah 7 sampai sini. Jam 9 pas dimakamkan di TPU Putat Jaya Jarak,” tuturnya.
Kondisi jasad saudara ke-10 dari 12 bersaudara itu mengalami luka bengkak pada pergelangan tangan.
“Kakak saya cuman pergelangan tangan yang bengkak. Seluruhnya masih utuh,” ucapnya.
Djuni telah mengikhlaskan kepergian saudaranya yang merupakan seorang single parent sejak ditinggal pergi suaminya.
Sebelumnya, kecelakaan kereta api KA Probowangi vs minibus di Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang menyebabkan 11 orang meninggal dunia dan empat selamat.
Keluarga korban jiwa dalam kecelakaan kereta api di Lumajang mengaku punya firasat sebelum almarhumah meninggal. Berikut selengkapnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News