75 Pelajar di Jatim Ikuti Kompetensi Keahlian Bertaraf Nasional
“Siswa akan diuji selama tujuh jam dan mereka harus mendapatkan poin minimal 85 agar bisa dinyatakan lulus. Mudah-mudahan mereka bisa lulus semua," ucapnya.
Adelia Putri Pratama Ivanti sebagai salah satu peserta kompetensi fotografi mengaku cukup grogi mengikuti ujian karena baru pertama kali. Namun, dengan bekal ilmu saat pelatihan di kelas reguler dan akselerasi, dia optimistis dapat menyelesaikan soal dengan baik.
"Materi yang diujikan terkait pengalaman fotografi, praktek, serta teknik dasar foto, dan kamera," ungkapnya.
Adel mengaku kesulitan pada praktik teknik panning (benda bergerak) karena membutuhkan waktu pengambilan gambar yang pas untuk hasil yang sempurna.
Uji kompetensi pertama juga dilakukan kompetensi keahlian web desain. Pada kegiatan ini, ada delapan elemen kompetensi yang diujikan.
Achmad Agus Salim selaku instruktur web desain menyebut kedelapan elemen kompetensi tersebut adalah perancangan website, implementasi website, website responsif, penyimpanan file dan akses, proses desain, perancangan web frame dan implementasi ke pemrograman.
Adapun bahasa pemrograman yang digunakan merupakan html dan CSS.
"Siswa diberi waktu selama empat jam untuk menyelesaikan delapan elemen kompetensi tersebut dan mereka harus dapat poin minimal 85,” jelasnya.
Sebanyaj 75 siswa SMK di Jatim menjalani uji kompetensi keahlian bertaraf nasional yang bisa diaplikasikan langsung ke dunia kerja.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News