Dishub Surabaya Evaluasi Penonton Berebut Shuttle Bus Usai Laga Piala Dunia U-17
jatim.jpnn.com, SURABAYA - Dinas Perhubungan Kota Surabaya bakal melakukan evaluasi terkait mekanisme pemulangan penonton Piala Dunia U-17 di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT).
Evaluasi itu dilakukan setelah ribuan penonton saling berebut menaiki shuttle bus yang mengantar ke titik penjemputan awal seusai laga Indonesia vs Ekuador, Jumat (10/11).
Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya Tundjung Iswandaru menjelaskan mekanisme yang akan dilakukan ketika laga usai, penonton diarahkan menuju perimeter.
Di sana, mereka akan dikelompokkan sesuai dengan titik penjemputan awal sehingga tidak boleh ada penonton yang menunggu di titik pemberhentian bus.
“Misalnya, bus jurusan A. Penonton dengan jurusan A diminta untuk berada di satu baris. Ketika bus datang mereka bergantian untuk masuk bus,” kata Tundjung, Sabtu (11/11).
Tundjung mengatakan pada kejadian kemarin, semua penonton memang berbondong-bondong menuju titik pemberhentian bus untuk mencari shuttle bus sesuai tujuan mereka.
Hal itu yang menyebabkan kondisi tidak terkendali, bahkan penonton mencoba menggedor-gedor pintu bus agar segera dibuka meski tidak sesuai dengan titik pemberhentian.
“Kemarin orang pada berjubel gedor-gedor. Saya minta tutup jangan dibuka, dibuka ketika sudah sampai titik pemberhentian bus dengan benar,” ujarnya.
Mekanisme kepulangan penonton saat laga Piala Dunia U-17 di Stadion Gelora Bung Tomo akan dievaluasi
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News