Pemkot Malang Ungkap Urgensi Pemutakhiran Data untuk Atasi Kemiskinan
jatim.jpnn.com, MALANG - Pemkot Malang menyebut pemutakhiran Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) adalah salah satu kunci untuk mengatasi persoalan kemiskinan di wilayah tersebut.
Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat mengutarakan pemutahiran DTKS itu diperlukan agar intervensi untuk pengentasan kemiskinan yang dilakukan oleh pemda bisa tepat sasaran.
"DTKS itu harus update. Untuk mendapatkan data akurat, berangkatnya dari level kelurahan. Bottom up. Itu data yang sangat kami perlukan," kata Wahyu, Selasa (24/10).
Penyusunan database kesejahteraan sosial itu berbasis nama, alamat, NIK, dan kebutuhan.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada 2022, angka kemiskinan di Kota Malang sebesar 4,37 persen dan turun 0,11 persen pada 2023 menjadi 4,26 persen.
"Itu bagus. Kota Malang terendah kedua di Jawa Timur," ucap Wahyu.
Ke depan, lanjutnya, diharapkan ada penurunan angka kemiskinan hingga 4,07 persen seperti sebelum terjadi pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia beberapa waktu lalu.
"Kondisi itu tidak bisa langsung turun signifikan. Jika dibandingkan kota/ kabupaten lain, pencapaian kami sudah bagus. Karena perlu ada intervensi, ada banyak poinnya," ucapnya. (antara/faz/jpnn)
Kota Malang menjadi daerah dengan angka kemiskinan terendah kedua di Jawa Timur. Mereka pun terus berupaya untuk mengentaskan persoalan itu.
Redaktur & Reporter : Fahmi Azis
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News