Pertamina Temukan Penyalahgunaan LPG 3 Kg di Ponorogo, Tidak Sesuai Peruntukan
Pasalnya, orang-orang di luar kategori tersebut seharusnya menggunakan elpiji 12 kilogram yang tidak mendapat subsidi.
"Kami ganti elpiji subsidi ke nonsubsidi. Harapannya, tidak hanya hari ini saja, tetapi distributor nonsubsidi langsung disalurkan ke mereka agar tetap beli nonsubsidi," tuturnya.
Salman menyebut penyelewengan atas hak guna elpiji melon atau isi tiga kilogram bisa menjadi salah satu faktor penyebab langkanya gas bersubsidi, apalagi penggunanya rata-rata lebih dari satu tabung.
"Itu bisa menjadi salah satu indikasi kelangkaan karana dari jumlah penyaluran kami rasa mencukupi dan belum tepat sasaran itu menjadi penyebab adanya kekosongan di beberapa wilayah. Meski Ponorogo saat ini belum langka," bebernya
Untuk meredam isu kelangkaan tersebut Pertamina memberikan penambah kuota tabung tiga kilogram di Ponorogo sebabnya 30 persen dari kebutuhan harian.
Meskipun saat kebutuhan akan gas bersubsidi tersebut masih masuk dalam kategori cukup dan aman.
"Penambahan penyaluran kurang lebih 30 persen dari hari biasa. Jadi Ponorogo ada tambahan sekitar 10.800 tabung per hari, di luar reguler biasanya," pungkas Salman. (antara/mcr12/jpnn)
Banyak warga di Ponorogo menggunakan LPG 3 kilogram untuk usaha laundry, bukan memasak.
Redaktur & Reporter : Arry Dwi Saputra
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News