Disbudpar Jatim Punya Aplikasi Daksa Budaya Untuk Pemajuan Kebudayaan

Adapun empat kategori itu akan di-entry petugas penginput data di kabupaten/kota yang ditunjuk Disbudpar Jatim dan OPD terkait di wilayah setempat.

Kemudian terdapat tim verifikator akademisi lintas keilmuan dari Unair dan Unesa yang akan menyortir data-data tersebut.

“Nanti bisa dikembalikan kalau belum memenuhi persyaratan kepatutan dan kelayakan data. Salah satunya ditinjau dari deskripsi data budaya,” jelasnya.

Aplikasi yang saat ini dalam proses pengembangan tersebut memberikan dukungan terhadap infrastruktur dan suprastruktur, berupa sistem integrasi penginput data-data budaya yang akan dilakukan pooling.

"Penginput cukup membuka aplikasi, lalu memasukkan data sesuai yang diminta dalam laman web. Selanjutnya tim verifikator menggunakan aplikasi melakukan proses verifikasi data," bebernya.

Keunggulan dari aplikasi itu memiliki kemudahan akses dan jangkauan lebih luas karena setiap pengguna tak perlu mengunduhnya.

“Daripada aplikasi yang menggunakan antarmuka melalui APK yang diunduh melalui Google Play Store atau App Store, web-based lebih diandalkan karena lebih mudah diakses di perangkat mana pun,” jelasnya.

Para pelaku, pemerhati, akademisi, dan unsur-unsur budaya dan seniman lain di Jatim dapat mengakses dan menyebarluaskan progress yang dilakukan Disbudpar Jatim dan OPD Kebudayaan di kabupaten/kota.