Tak Dapat Perhatian, Seniman Surabaya Protes ke Gubernur Khofifah Lewat Teatrikal

jatim.jpnn.com, SURABAYA - Puluhan seniman melakukan aksi teater serta performing art di depan Gedung Grahadi Surabaya, Rabu (13/4). Mereka membawa wayang-wayang besar dari kertas serta membuat replika kuburan terbuat dari kayu dan sayur kol.

Teatrikal itu dilakukan sebagai bentuk protes seniman di Surabaya atas kebijakan yang dibuat Gubernur Khofifah Indar Parawansa serta Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jatim Sinarto yang tidak memihak kepada seniman.

Replika kuburan dan wayang yang digunakan dalam aksi menggambarkan para pemimpin, diibaratkan sebagai dalang yang memiliki kepekaan tinggi. Namun, fakta di lapangan justru sebaliknya.

Juru bicara aksi, Luhur Kayungga mengatakan kebijakan tersebut adalah dihapuskannya pemberian tali asih kepada seniman.

“Yang kami soroti, di Gubernur dan Dinas Pariwisata sebelumnya, ada kepedulian pada seniman. Kami diajak buka bersama, mendapat parcel, dan THR untuk seniman yang kurang mampu," kata Luhur ketika ditemui di lokasi demonstrasi.

Akan tetapi, program tersebut tidak pernah dirasakan seniman di masa kepemimpinan Gubernur Khofifah dan Kepala Disbudpar Jatim Sinarto.

"Banyak seniman-seniman yang perlu uluran tangan dari pemerintah," ujar dia.

Aksi ini juga menuntut soal transparansi anggaran bagi pelaku seni, transparansi penerima, dan transparansi Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).