SMP Swasta Surabaya Krisis Murid, Pagu SMPN Dituding Biang Keroknya

jatim.jpnn.com, SURABAYA - Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDP) di SMP negeri Surabaya diklaim tidak transparans. Itulah yang membuat beberapa SMP setempat kewalahan karena kekurangan murid.

Keadaan itu seperti yang dialami oleh sebuah SMP bilangan Tenggilis. Tahun ajaran baru ini, mereka hanya menerima seorang murid pada tahun ajaran baru ini.

Kepala sekolah SMP swasta Hari Poedjo Irianto mengatakan awalnya pihaknya menerima dua peserta didik baru yang mendaftar di sekolah tersebut.

“Awalnya dua 2 murid yang daftar, tapi satu mengundurkan diri,” kata Hari saat ditemui di sekolah, Selasa (18/7).

Krisis murid tersebut rupanya bukan hanya terjadi pada tahun ini saja, melainkan sudah tiga tahun belakangan, tepatnya sejak 2019.

Hingga saat ini, jumlah murid yang naik ke kelas 8 ada 2 orang. Sedangkan kelas 9 ada 12 murid. Sehingga total murid yang ada di sekolah tersebut adalah 15 orang.

Dia menilai krisis tersebut disebabkan oleh kebijakan Pemkot Surabaya.

"Dahulu masih bisa merasakan murid banyak bukan seperti ini. Faktor terbesar merosot karena kebijakan,” tuturnya.