Menuju KLA 2023, Surabaya Punya Rumah Anak Prestasi Satu-satunya di Indonesia
“Orang tua ini pengaruh. Jadi, kalau anak lepas kendali, anak agak nakal itu berari bukan hanya sekolah yang menjaga, tapi orang tualah,” katanya.
Eri juga menjelaskan komitmen Surabaya menjadikan Kota Layak Anak juga didukung dengan adanya Perda Nomor 3 tahun 2023 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Perlindungan Anak.
“Di sana sangat jelas dan rinci apa yang harus diterapak kepada anak. Nantinya Perda itu akan kami diperkuat dengan perwali. Kemarin Sudah kami tunjukan semuanya dan itu salah satu komitmen pemerintah,” jelasnya.
Eri mengungkapkan hal-hal yang telah dibuat dan diupayakan bukan hanya semata-mata ingin meraih penghargaan KLA saja. Namun, dirinya ingin tumbuh kembang anak-anak di Surabaya menjadi prioritas utama.
“Saya sampaikam kepada tim penilai, bukan kota layak anak tujuannya, tapi kami ingin menciptakan pemimpin dari kaderbangsa yang ada di Surabaya yang lahir dari anak-anak kami,” jelasnya.
Maka dari itu, pola asuh orang tua sangat penting untuk menciptakan anak-anak menjadi pemimpin pada masa akan datang.
“KLA itu bagaimana seorang anak bisa betul-betul nyaman di Kota Surabaya. Kota ini akan memunculkan pemimpin-pemimpin masa depan,” jelasnya.
Mantan Kepala Bappeko itu juga mengatakan parameter penentuan KLA adalah terkait kemampuan pemerintah dalam menghadapi dan mencegah kasus-kasus anak.
Upaya-upaya pemerintah kota jadikan Surabaya Kota Layak Anak (KLA) sebagai berikut
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News