Masuki Musim Kemarau, 1.617 Dusun di Jawa Timur Berpotensi Terdampak Kekeringan
jatim.jpnn.com, SURABAYA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mempresidiksi musim kemarau di Jawa Timur diperkirakan terjadi pada Mei-September 2023.
Puncak musim kemarau akan terjadi pada Agustus 2023 dan akhir Juli 2023 bagi sebagian wilayah di Jatim.
BNBP juga menyebut sebanyak 27 kabupaten/kota yang terdiri 1.617 dusun, 844 desa/kelurahan, dan 221 kecamatan di Jawa Timur terancam mengalami kekeringan.
Guna mengantisipasi kekeringan, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa telah melakukan apel Pengendalian Kebakaran Lahan dan Hutan (Karhutla) di Kaliandra Resort, Pasuruan.
Apel yang diikuti oleh petugas gabungan BNPB, BPBD, sinergi pemkab dan pemkot, serta komunitas relawan telah disinergikan guna memaksimalkan upaya pencegahan maupun penanggulangan bencana kekeringan.
"Melihat penurunan dari kasus Karhutla, kami optimis bahwa kekeringan di Jatim akan bisa ditanggulangi dengan baik. Tentunya dengan gabungan dari BNBP, BPDB, Pemda, dan para relawan,” kata Khofifah.
Khofifah mengatakan saat ini BPBD Jatim telah melaksanakan pengiriman air bersih ke beberapa desa terdampak.
“Pemberian bantuan berupa tandon dan jerigen telah dilakukan 38 daerah dengan rincian sebanyak 350 buah tandon dan 10.000 buah jerigen,” ujarnya.
Sebanyak 1.617 dusun di Jawa Timur terancam kekeringan pada musim kemarau
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News