Respons Dosen Unair Soal Pembatalan Tuan Rumah Piala Dunia, Indonesia Rugi Besar

jatim.jpnn.com, SURABAYA - Dosen Departemen Hubungan Internasional FISIP Unair Radityo Dharmaputra memberikan pandangan terkait polemik penolakan Timnas Israel yang berujung batalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20.

Dia berpendapat pembatalan itu memiliki implikasi yang besar terhadap dinamika politik domestik dan luar negeri. Hal tersebut memberikan kerugian besar bagi Indonesia, baik dari segi material maupun nonmaterial.

Salah satunya menurunnya reputasi Indonesia di mata dunia serta sanksi yang akan diberikan oleh FIFA kepada Indonesia.

"Kita sudah keluar modal cukup banyak untuk menyiapkan piala dunia tersebut, dari stadion hingga sarana dalam hal material. Dalam konteks image di mata dunia, Indonesia tak mampu menyelenggarakan event olahraga," ujar Radityo tertulis, Senin (3/4).

Keikutsertaan Timnas Israel dalam ajang sepak bola global, kata dia, tak dapat disalahkan dalam konteks tersebut.

Hal itu merupakan kewenangan FIFA sebagai penyelenggara, sedangkan dalam konteks ini, Indonesia hanya sebatas tuan rumah. Maka dari itu, segala konsekuensi seharusnya telah dipertimbangkan pemerintah.

"Kalau sudah tahu FIFA punya standar ganda dan kita tidak sepakat dengan hal itu, sejak awal tidak menawarkan diri sebagai tuan rumah, tidak perlu terlibat, kalau perlu menarik diri dari FIFA untuk konsisten," tuturnya.

Selain itu, batalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 bakal berimplikasi pada dinamika politik dalam negeri dan luar Indonesia.