Pemerintah Naikkan Harga Beras, Pedagang Meratap Ditinggal Pembeli
jatim.jpnn.com, SURABAYA - Pemerintah telah memutuskan harga pembelian gabah dan beras naik sekitar 8-9 persen. Kenaikan harga tersebut berlaku per 27 Februari 2023.
Salah satu pedagang beras di Pasar Pucang Surabaya, Fatima mengaku keberatan jika harga beras merangkak naik.
“Repot kalau naik terus, kasihan orang yang kecil. Terus jualnya juga susah. Mau enggak mau ya bagaimana lagi, harus tetap jualan. Mahal terpaksa beli,” ujar Fatima saat ditemui, Selasa (21/2).
Dia berharap harga beras jangan naik, terlebih menjelang hari raya lebaran.
"Kalau bisa jangan sampai naik. Kalau mahal, tetap dibeli karena bahan pokok, kebutuhan. Mungkin tambah naik lagi kalau mau hari raya, tetapi enggak tahu itu kebijakan pemerintah,” tuturnya.
Dia mengaku kebanyakan masyarakat lebih memilih beras Bulog karena harganya yang masih terjangkau.
“Ada penurunan penjualan beras premium. Kalau biasanya sepuluh orang, sekarang cuman 5-6 orang. Sekarang cari beras Bulog murah meriah. Beras premium biasanya orang-orang yang biasa beras enak,” ujarnya.
Hal senada juga diutarakan oleh Asak, pedagang di Pasar Genteng, Surabaya. Dia mengaku keberatan jika harga beras dinaikkan.
Pedagang menjerit jika pemerintah jadi menaikkan harga besar mulai minggu depan. Berikut keluh kesah pedagang-pedagang di Surabaya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News