Konferensi Banding-Belgrade-Havana, Sekjen PDIP Beberkan Pemikiran Geopolitik Bung Karno
jatim.jpnn.com, SURABAYA - Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto memaparkan pemikiran geopolitik Presiden pertama Indonesia Bung Karno saat menjadi pembicara Konferensi Banding-Belgrade-Havana, Universitas Airlangga, Jumat (11/11).
Di depan para peserta konferensi yang berasal dari 29 negara, Hasto menjelaskan pemikiran geopolitik Soekarno didasari pada Pancasila yang merupakan ideologi bangsa Indonesia.
Menurutnya, pemikiran geopolitik Bung Karno didedikasikan untuk membangun tata dunia baru yang bebas dari imperialisme dan kolonialisme, serta demokratis dan berkeadilan.
"Bung Karno secara komprehensif pernah membabarkan pemikirannya Pidato tersebut berjudul “To Build the World a New” pada Forum PBB, September 1960," ujar Hasto.
Dia memaparkan pandangan Bung Karno tentang tatanan dunia baru dan gagasannya tentang geopolitik non-ekspansionis yang sangat berbeda dari Negara Barat.
Geopolitik Soekarno, lanjut dia, didasarkan pada kemanusiaan, internasionalisme, keadilan dan solidaritas antar bangsa, serta komitmen hidup berdampingan secara damai.
Baca Juga:
"Prinsip-prinsip itu pada akhirnya dapat menjadi landasan penting bagi masa depan dunia,” ucap Hasto.
Dia mengungkapkan berbagai masalah dunia makin mengemuka belakangan ini, mulai dari kemiskinan, ketidakadilan dunia kesehatan, disparitas penguasaan teknologi, hambatan di rantai pasok yang memicu inflasi dunia, serta perang.
Di hadapan peserta Konferensi Banding-Belgrade-Havana dari berbagai negara, Sekjen PDIP paparkan Pemikiran Geopolitik Bung Karno
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News