Pengungsi Dampak Longsor Ponorogo Masih Trauma, Mereka Sangat Ketakutan
jatim.jpnn.com, PONOROGO - Dampak tanah longsor di Desa Talun, Kecamatan Ngebel. Ponorogo membuat sejumlah pengungsi trauma dengan peristiwa yang terjadi di permukiman mereka pada Minggu (23/10) malam.
Salah satu pengungsi bernama Yuliana yang kini berlindung di salah satu SDN Talun desa bersama ratusan warga lainnya mengaku sangat ketakutan kejadian serupa terjadi kembali.
"Kami sangat takut karena longsor terjadi di beberapa titik pada waktu hampir bersamaan. Tanah dekat rumah saya juga longsor," tutur Yuliana, Senin (24/10).
Baca Juga:
Saat longsor terjadi, hujan masih mengguyur. Saat tanah bercampur batu berjatuhan menimbulkan suara gemuruh sehingga warga berlarian menyelamatkan diri.
Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 19.00 WIB. Warga mempercepat proses evakuasi menggunakan kendaraan roda empat dan dua untuk mengangkut para lansia, anak-anak dan ibu-ibu yang mengalami kepanikan.
"Saya bersama anak-anak juga keluar lari meninggalkan rumah, sebelum akhirnya naik mobil menuju rumah Pak Lurah (kepala desa),” ujarnya.
Baca Juga:
Total pengungsi dampak tanah longsor di Desa Talun ini tercatat di BPBD Ponorogo sebanyak 260 jiwa dari 800 KK.
Peristiwa longsor di Desa Talun sebenarnya bukan pertama kali terjadi. Tahun lalu (2021) longsor juga beberapa kali terjadi. Namun longsor kali ini disebut warga lebih luas dan merata.
Sejumlah pengungsi dampak longsor di Desa Talun Ponorogo masih sangat ketakutan, Mereka trauma kejadian serupa terulang kembali.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News