Cuaca Ekstrem di Jawa Timur Berpotensi Melanda Hingga Akhir Oktober, Wilayah Berikut Waspada

jatim.jpnn.com, SURABAYA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis potensi cuaca ekstrem untuk periode sepekan lalu.

Kepala BMKG Juanda Sidoarjo Taufiq Hermawan mengatakan berdasarkan analisis kondisi iklim wilayah di Jatim saat ini memasuki masa peralihan atau pancaroba dan sebagian sudah masuk musim hujan.

"Kondisi dinamika atmosfer di wilayah Jawa Timur masih cukup signifikan berpotensi mengakibatkan potensi cuaca ekstrem di beberapa wilayah dalam sepekan ke depan," ujar Taufiq tertulis, Senin (25/10).

Dia menjelaskan dari hasil analisis dinamika atmosfer di wilayah Jawa Timur terkini menunjukkan adanya pola konvergensi serta perlambatan kecepatan angin. Hal itu dapat meningkatkan aktivitas konvektif dan pertumbuhan awan hujan.

"Aktifnya fenomena gelombang atmosfer Equatorial Rossby dan Kelvin, serta suhu muka laut di perairan
Jawa Timur masih hangat dengan anomali antara +0.5 s/d +2.5 derajat celsius sehingga suplai uap air akan makin banyak di atmosfer," jelasnya.

Nah, kondisi itu dapat memengaruhi pembentukan awan cumulonimbus yang makin intens dan dapat mengakibatkan cuaca ekstrem seperti hujan lebat, angin kencang, puting beliung, dan hujan es.

Taufiq menyebut beberapa wilayah yang harus diwaspadai berpotensi mengalami cuaca ekstrem yang dapat mengakibatkan bencana hidrometeorologi, seperti genangan, banjir bandang, angin kencang, puting beliung, hujan es maupun tanah longsor.

Adapun wilayah itu pada periode 24-30 Oktober adalah Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Lamongan, Bojonegoro, Tuban, Kabupaten Mojokerto, Jombang, Nganjuk, Kabupaten dan Kota Madiun, Magetan, Ponorogo, Ngawi, dan Pacitan.