Meninggalnya Korban ke-135 Tragedi Kanjuruhan Bukan Karena Covid-19, Ini Penjelasan Dokter
jatim.jpnn.com, MALANG - Farzah Dwi Kurniawan (20) meninggal setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang. Pemuda berusia 20 tahun itu merupakan korban tragedi Kanjuruhan yang ke-135.
Selama menjalani perawatan di sana, almarhum ditempatkan di ruangan untuk merawat pasien positif Covid-19. Meninggalnya Farzah sempat dikabarkan akibat Covid-19. Namun, informasi tersebut dibantah oleh dokter.
Dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif RSSA dr Muhammad Akbar Sidiq menjelaskan korban memang menderita Covid-19 pada 2 Oktober 2022. Maka dari itu, dia dirawat di di Intensive Care Unit (ICU) Covid-19 selama perawatan.
"Yang bersangkutan (Farzah) ketika masuk memang positif Covid-19 sehingga masuk ICU Covid-19," kata Akbar, (24/10).
Namun, kematian korban bukan dari infeksi Covid-19, tetapi meninggal karena multiple trauma, yaitu cedera yang ada di kepala dan paru-paru.
Kondisi kesehatan pasien yang naik turun membuat kesulitan benapas hingga menyebabkan meninggal dunia.
"Kondisi kesehatannya naik dan turun hingga kemarin sangat drop sampai meninggal dunia," jelasnya.
Kronologinya korban ketika masuk pada 2 Oktober langsung dilakukan swab dan positif covid-19. Setelah dua minggu tepatnya 15 Oktober kembali dilakukan tes swab hasilnya tetap sama.
Korban ke 135 Tragedi Kanjuruhan meninggal bukan karena Covid-19.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News