300 Korban Tragedi Kanjuruhan Diklaim Berpotensi Alami Kebutaan
jatim.jpnn.com, MALANG - Pengacara Aremania Anjar Nawanyuski mengungkapkan korban Tragedi Kanjuruhan yang mengalami sakit mata akibat gas air mata terancam buta.
Semula, Anjar menyatakan bahwa banyak temuan dari pihaknya yang sebenarnya berbeda dengan pernyataan pemerintah.
Sebagai contoh, mata merah yang disebutkan bakal kembali normal dua minggu setelah kejadian, tetapi sampai sekarang belum sembuh juga.
Baca Juga:
Menurutnya, pernyataan dokter di salah satu rumah sakit Kabupaten Malang bermasalah. Pasalnya, hasilnya bertolak belakang dengan keterangan para korban saat kejadian.
"Dokter itu bilang mata merah karena diinjak-injak. Setelah kami tanyai korban, ternyata tidak pernah terinjak pada bagian wajah," tuturnya.
Maka dari itu, pihaknya pun berinisiatif membawa korban ke dokter spesialis sebagai second opinion.
Hasilnya, dokter spesialis memberikan diagnosis yang sangat berbeda dengan keterangan medis dokter yang ditunjuk pemerintah.
Gejala mata merah tersebut disebutkan akibat pecahnya pembuluh darah akibat zat yang mengiritasi mata dan kornea korban.
Aremania menyebutkan keterangan dari rumah sakit pemerintah banyak yang tidak sesuai dengan kondisi sesungguhnya korban Tragedi Kanjuruhan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News