Irjen Dedi Beber Fakta di Pintu Keluar Saat Tragedi Kanjuruhan, Sangat Mencekam
jatim.jpnn.com, MALAANG - Tragedi Kanjuruhan tidak akan pernah dilupakan keluarga korban. Dalam pertandingan Arema FC vs Persebaya itu banyak suporter dari Aremania meninggal dunia akibat kerusuhan yang terjadi.
Dugaan para suporter tersebut kehilangan nyawa akibat telatnya pembukaan pintu keluar stadion sebelum pertandingan selesai.
Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan dalam insiden itu, pihaknya telah memeriksa sebanyak 29 orang terdiri dari 23 anggota kepolisian dan enam panitia pelaksana.
“Terkait pintu waktu itu pengakuan dari saksi sudah dibuka cuman hanya sedikit,” kata Dedi di Mapolres Malang, Selasa (4/10).
Dia menyatakan tragedi tersebut juga disebabkan kepanikan yang berlebih sehingga membuat penonton berlarian menuju pintu keluar, sedangkan pintu tak cukup untuk banyak orang.
Akibatnya kejadian yang tak diinginkan pun terjadi, terutama pada bagian dari tribun yang sedang chaos.
“Di mana terjadi kepanikan yang membuat orang berbondong-bondong mendatangi lokasi pintu keluar dan membuat jatuh korban,” ucapnya.
Dari hasi penyelidikan, setidaknya ada 32 titik terjadinya krisis dan konflik. Namun, hanya ada enam titik yang menjadi fokus pemeriksaan penyidik, termasuk gate 12 dan 13 yang ditemukan banyaknya korban meninggal.
Ini pernyataan Polri terkait pintu keluar yang tidak dibuka saat tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News