Antisipasi Penularan Legionellosis, Dinkes Surabaya Keluarkan SE Kewaspadaan

Senin, 26 September 2022 – 21:03 WIB
Antisipasi Penularan Legionellosis, Dinkes Surabaya Keluarkan SE Kewaspadaan - JPNN.com Jatim
Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Naniek Sukristina. Foto: Ardini Pramitha/JPNN.com

Tak hanya itu, penularannya juga bisa melalui air yang terkontaminasi melalui pemindahan (inokulasi) langsung melalui peralatan terapi pernapasan dan pengompresan luka dengan air yang terkontaminasi.

“Untuk masa inkubasi penyakit legionellosis antara 2-10 hari, rata-rata 5-6 hari,” ujar Naniek.

Bakteri legionella dapat hidup di air laut, air tawar, sungai, lumpur, danau, mata air panas, genangan air bersih, air menara sistem pendingin di gedung bertingkat, hotel, spa, dan pemandian air panas.

Bakteri itu juga bisa hidup di air tampungan sistem air panas di rumah-rumah, air mancur buatan yang tidak terawat baik, adanya endapan, lendir, ganggang. jamur, karat, kerak, debu, kotoran atau benda asing.

“Bakteri ini dapat hidup pada suhu antara 5,7-63 derajat celsius dan tumbuh subur pada suhu antara 30-45 derajat celsius, dan mampu hidup pada pH 2,7 - 8.3,” tuturnya.

SE tentang Kewaspadaan terhadap Penyakit Legionellosis telah dikirimkan ke fasilitas kesehatan di Surabaya dalam rangka kewaspadaan dini.

“Masyarakat di Surabaya diharapkan untuk tetap menerapkan polah hidup bersih dan sehat untuk mencegah penyakit tersebut,” ucap Naniek. (mcr23/jpnn)

Waspada penularan legionellosis, Dinkes Surabaya beberkan ciri-ciri gejala terkena penyakit tersebut.

Redaktur : Fahmi Azis
Reporter : Ardini Pramitha

Facebook JPNN.com Jatim Twitter JPNN.com Jatim Pinterest JPNN.com Jatim Linkedin JPNN.com Jatim Flipboard JPNN.com Jatim Line JPNN.com Jatim JPNN.com Jatim

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News