Profil Singkat Prof Ahmad Yudianto, Dokter Forensik Unair yang Autopsi Ulang Jenazah Brigadir J
jatim.jpnn.com, SURABAYA - Dokter Forensik Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Prof.Dr.dr.Ahmad Yudianto,SpFM(K),SH,M.Kes, menjadi satu orang yang ikut langsung dalam autopsi ulang jenazah Brigadir J di Jambi.
Ahmad Yudianto juga berprofesi sebagai KPS S2 Ilmu Forensik Sekolah Pascasarjana Unair serta Kadep Kedokteran Forensik dan Medikolegal FK Unair.
"Saya menekuni bidang forensik sudah 17 tahun. Tentunya, ahli forensik dilibatkan apabila ada kasus tindak pidana yang berhubungan dengan nyawa manusia, kesehatan, atau tubuh manusia," ujar Dr. Ahmad , Minggu (31/7.)
Dr Ahmad menuturkan proses autopsi merupakan rutinitas yang biasa dilakukan oleh kedokteran tim forensik. Hal itu bertujuan untuk mengungkap kebenaran dalam sebuah tindak pidana.
"Berdasarkan peraturan kitab undang-undang hukum pidana (KUHP), penyidik bisa meminta bantuan kepada ahli," kata ayah dari tiga anak itu.
Dia juga menceritakan banyak kondisi jenazah yang sering dilihat dalam ruang autopsi, mulai dari mayat yang masih baru, anggota badannya tampak utuh, bahkan jasad yang membusuk beberapa hari.
"Kalau dari proses pendidikannya sejak saya sekolah sampai spesialis itu, mulai tahun 2001. Lantaran sudah profesi, jadi lebih banyak sukanya daripada duka," ucapnya.
Ahmad menjelaskan Kedokteran forensik tidak hanya melulu soal jenazah, tetapi juga bisa dilakukan pada korban hidup, seperti dalam kasus kecelakaan maupun kejahatan seksual.
Dokter Forensik asal UNAIR Surabaya ini menjadi salah satu ahli yang ditunjuk Mabes Polri guna melakukan autopsi kepada jenazah Brigadir J
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News