Semprot Warga, Staf Kelurahan Medokan Ayu Minta Maaf
jatim.jpnn.com, SURABAYA - Kasi Pemerintahan Kelurahan Medokan Ayu Surabaya Danu Budi meminta maaf atas perlakuannya yang kurang menyenangkan saat melayani salah satu warga Zizi Santoso kala ingin mengambil akta kelahiran anaknya.
Saat Zizi hendak mengambil akta kelahiran anaknya, Danu Budi sebelumnya mengirimkan pesan Whatsapp yang bertuliskan “Jangan membebani kelurahan”.
"Baik, saya sudah meminta maaf ke yang bersangkutan terkait kata-kata ‘membebani’," kata Danu saat dikonfirmasi, Selasa (12/7).
Danu menceritakan dia merupakan pejabat baru di lingkungan Kelurahan Medokan Ayu pada 2022, sementara akta kelahiran anak dari Zizi telah jadi pada 2020.
Dua tahun sudah akta tersebut tidak diambil yang menyebabkan hilangnya berkas tersebut.
"Terus saya suruh mengurus surat kehilangan ke polsek. Setelah semua proses dilalui, akhirnya akta kelahiran anaknya pun jadi dan meminta Zizi untuk segera mengambil,” ujar Danu.
Danu menjelaskan kalimat “jangan membebani kelurahan” sebenarnya untuk memberitahu bahwa kelurahan tidak menyimpan berkas pribadi warga.
"Saya sudah minta maaf terkait kata membebani, mohon maaf atas kesalahan ketik dan salah memilih kata. Misal hilang lagi kan kelurahan yang disalahkan,” kata Budi.
Begini penjelasan Staf Kelurahan Medokan Ayu terkait respon kurang menyenangkan saat warga hendak mengambil akta kelahiran
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News