Bahan Bakar Alternatif sebagai Tool Menuju Kemandirian Bangsa

Jumat, 10 Juni 2022 – 20:00 WIB
Bahan Bakar Alternatif sebagai Tool Menuju Kemandirian Bangsa - JPNN.com Jatim
Sub Koordinator Komunikasi Pimpinan / Pranata Humas Ahli Muda Biro Administrasi Pimpinan Setda Prov. Jatim I Gede Alfian Septamiarsa, S.Sos, M.I.Kom. Foto: I Gede Alfian Septamiarsa for JPNN.com

jatim.jpnn.com - Bahan bakar minyak atau yang akrab didengar dengan kata BBM adalah elemen penting yang mencakup semua lini. Munculnya masalah pada BBM akan berimbas pada segala sektor. Mulai dari distribusi barang produksi, aktivitas masyarakat, hingga pada inflasi suatu negara.

Masalah BBM muncul karena dipicu berbagai indikator. Hal yang sering terjadi adalah ketika harga minyak dunia naik, pemerintah harus berpikir berkali-kali untuk menjaga stabilitas di dalam negeri, apakah menambah nilai subsidi atau menaikkan harga. Kebijakan yang sangat dilematis.

Sama seperti makanan, BBM kini sudah menjelma jadi kebutuhan pokok manusia. Tentu bukan kita yang mengonsumsinya, melainkan kendaraan yang digunakan sehari-hari.

Seiring waktu, besarnya konsumsi akan BBM ternyata memunculkan berbagai masalah, mulai dari sumber daya alam yang kian tergerus sampai pencemaran lingkungan.

Gejolak pada tataran grassroot sangat mudah terjadi. Masyarakat khawatir harga BBM naik. Biaya transportasi otomatis ikut naik. Biaya distribusi barang akan meningkat. Sektor usaha juga mengalami guncangan. Inflasi akan meningkat secara perlahan. Fenomena yang tidak lagi langka ditemui di Indonesia ketika isu BBM mencuat di publik.

Wajar jika isu BBM kerap menyedot perhatian. Pemerintah akan melakukan berbagai cara agar isu tersebut tidak menjadi bola api yang berkeliaran. Itu terjadi karena BBM sudah menjadi kebutuhan primer yang tidak bisa dihindarkan di masyarakat maupun sektor industri. Karena itu, perlu terobosan yang bisa menjaga keseimbangan ketika isu BBM kembali muncul.

Bisa jadi, salah satu terobosan yang bisa dipersiapkan, yakni mengubah stigma BBM bukan satu-satunya komoditas di Indonesia. Perlu bahan bakar alternatif sehingga masyarakat memiliki pilihan ketika BBM mengalami gejolak akibat berbagai faktor. Bahan bakar alternatif bisa meredam respons masyarakat maupun industri.

Sebagai salah satu contoh solusinya, ada wacana peralihan dari kendaraan bermesin pembakaran menjadi mesin listrik di masa depan. Apalagi saat ini, Indonesia sedang berinvestasi besar-besaran untuk kendaraan berbasis listrik.

Wajar jika isu BBM kerap menyedot perhatian. Pemerintah akan melakukan berbagai cara agar isu tersebut tidak menjadi bola api yang berkeliaran.
Facebook JPNN.com Jatim Twitter JPNN.com Jatim Pinterest JPNN.com Jatim Linkedin JPNN.com Jatim Flipboard JPNN.com Jatim Line JPNN.com Jatim JPNN.com Jatim

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News